Dear Diary,
I received few comments.
Those who read my ceritera umrah said that:
Meremang baca all the story;
Sangat sedih sampai mengalir airmata;
Terasa seperti nak pergi juga and alami apa yang saya alami;
Maka saya bersyukur jika kalian; kerana dengan cerita ini kalian merasakan seperti indahnya apa yang saya alamil maka benar saya akui; memang indah dan indahnya sukar ditafsir dengan lidah. Bayangkan jikalau kalian menjadi saya dan ini doa kalian, maka kalian tahu dimana letak hati kalian yang pada dasarnya begitu jujur membiaskan kata-kata ada Dia;
Berseorangan tiap ketika mentafsir hidup;
Mencari diri; mengakui kebesaran Ilahi.
Cerita yang saya bariskan;
Yang saya susun tiap-tiap bait kata-kata semalam hari ini dan mungkin masih akan saya cerita pada masa sekian-sekian; adalah bukan semata yang saya reka;
Tapi itu yang saya madahkan ketika di sana berdepan dengan Dia.
Sedangkan berdoa saya pada orang lain pun tersedu-sedan; apatah lagi taat tika saya berdoa untuk diri sendiri, ibu bapa dan adik beradik;
Terasa seolah berdetak gugur berderai jantung bilamana jatuh menyentuh lantai.
Ada saat saya bilang pada Dia; saya merayu gelisah resah meminta tolong;
Buangkan sihir yang ada dari kepala hingga ke hujung kaki; yang dikenakan pada seorang kenalan sehingga ubun-ubun saya kerapkali disentuh oleh mereka yang lalu-lalang pada masa doa saya hamburkan, sehingga kata mereka dalam bahasa sendiri;
"Usah risau; ALLAH akan makbulkan doamu!"
Bila mana pula; ada minit-minit ketika jam dunia mengengsot dan awan berarak mendung;
Kata saya: Jangan izinkan adik-beradik aku disakiti dan menyakiti; dizalimi dan menzalimi, didusta dan mendustai. Kerna Kau lebih tahu Ya Allah, cubit paha kanan aduh terasa sehingga ke paha kiri. maka itu kasih sayang aku terhadap adik-beradikku maka aku lebih percaya Kau lebih sayangkan mereka dari aku, maka lindungi mereka hingga hari akhir mereka Ya Allah. Ikatkan hati-hati kami denga rasa kasih sayang yang terlalu tinggi dan jangan ya Allah Kau jadikan kami antara satu sama lain; cemburu mencemburui. Jikalau ada sedetik Ya Allah, gantikan ia dengan ikatan kasih sayang yang tak bertepi.
Bayangkan jikalau kalian yang ucapkan doa-doa ini.
Tidak kah tidak akan mengalir air mata, usah bohong.
Dan sehingga saat ini bila ada yang katakan;
Amalina; aku dah bayar booking umrah. Terasa seperti ingin mengalir airmata ini menyatakan tanda syukur bila sahabat-sahabat terjemput.
Malah ada yang tanyakan; Bagaimana boleh aku pergi sorang.
Kata aku: akan, satu hari kau rasa, bilamana tidur malam gelisah; lalu kau bangun tunaikan solat. akan, satu hari nanti bila tiap apa yang kau lakukan akan kau teringatkan 'Di Sana' dan saat solatmu seperti kau memandang Kaabah, ketahuilah; itulah yang aku rasa.
Kata rakan; aku mahu rasa seperti itu macam kau rasakan.
Kata aku; Insyaallah, Allah izinkan ia berlaku padamu wahai sahabat
Dan.
Alamilah semua apa yang aku alami.
Ya Allah, jemput lah mereka yang mengenali diri ini, yang kepingin amat mahu mendekati.
Dan;
Berikan mereka rasa yang lebih hebat dari apa yang Kau berikan aku rasa.
Berikan mereka lindungan kasih sayang malah lebih hebat semasa keberadaan aku disana.
Izinkan mereka bertemu kekasih Mu dan izinkan mereka mencium bau Raudhah Ya Allah.
Maka kiranya kau sudi makbulkan doa aku;
Akulah wanita paling bahagia biar tidak punya wang berjuta.
Terima kasih Ya Rabb,
Untuk kenangan,
Untuk memori indah,
Untuk segala-galanya;
Termasuk pemberian ketika Tawaf dan Saie!
Sehingga aku menangis teresak kerana bukan bangga.
Tapi MALU yang amat sehingga menikam dada. !
No comments:
Post a Comment