Dia sungguh kasihan,
tapi kukira patutkah dikasihani,
bila dulu dia punya harta, dia punya anak, dia punya isteri,
tapi semua dia singkir dari hidup,
mungkin dia pikir hidupnya akan tenang kalau-kalau dia pilih jalan itu,
tapi ternyata tidak,
bila kutahu dia kini terdampar di persisiran yang dia dulu pernah angkuh,
kadang-kadang,
bila dingin malam sepi itu,
bila jendela yang terbuka disapa angin,
sepoi-sepoi bahasa menampar pipi, menyelak kain,
aku tertanya..
dia bahagia? dia gembira?
gimana pula dengan teman-teman dulu yang menumpang kasih, yang sentiasa meminta belas darinya?
dia kini, ada siapa yang sudi nolong?
ga!
kamu tahu kini bahawa semua dia dulu yang berperawakan baik rupanya hanya sandiwara?
kamu tahu kini bahawa semua dia-dia yang dulu yang menjanjikan sorang perempuan durjana untuk kamu, lantas mereka itu yang menghancurkan hidup kamu?
kemana hilang semua bila hidupmu dihina masyarakat?
tersungkur ketangga yang paling rendah, kamu kira yang dulu kamu panggil kawan, bisa kamu panggil sahabat kini?
persetankan!
dan di saat-saat jiwa bercelaru, aku tahu..
rakan-rakanmu dulu yang memperkenalkan kamu jalan-jalan noda hitam itu:
tidak bisa tenteram,
tidurnya sentiasa ada igauan ngeri,
air mata dunia tidak kan pernah kering kerna dosa dia pd kamu,
kerna apa?
kerna rasa salah,
kerna rasa dosa,
terhadap anak-anak,
isteri,
yang kau rampas kasih sayang mereka!
doa-doa pd hari yang mendatang menambahkan bebanan seksa padamu.
aku berdendam, dari dulu sehingga kini,
kerna kau membuatkan dia hancur musnah hidupnya,
tapi dendam aku, dendam seorang muslimah,
hanya ALLAH mengerti apa yg berlagu di hati..
Tuhan,
Kupanjat padamu doa dari sekeping hati yang kau cipta dalam rahim ibu,
jangan terlalu kau sisihkan dia dari hidupMU.
kerna dia dulu seorang yg ku panggil abang yang hatinya cukup mulia..
p/s: semua sandiwara hati!
No comments:
Post a Comment